Karya: Luvita Norma
Saat ini
tidak sedikit masyarakat mengkonsumsi makanan maupun minuman yang mengandung gula. Gula sangat dibutuhkan bagi tubuh sebagai sumber energi. Namun, jika berlebihan tidaklah baik bagi
kesehatan. Agar kadar gula dalam tubuh dapat dikontrol maka kita harus
melakukan pemeriksaan secara teratur sebagai usaha
pencegahan tingginya kadar glukosa dalam darah. Pemeriksaan Kadar Gula Darah adalah bertujuan untuk
mendiagnosis Penyakit Diabetes Melitus. Penyakit Diabetes Melitus adalah suatu penyakit gangguan metabolisme karbohidrat
yang kronis (menehun) dimana terjadi peninggian kadar glukosa (hiperglikemi) yang menetap dan glukosuria
(adanya glukosa dalam urine) karena tubuh kehilangan kontrol terhadap glukosa tersebut.
Pemeriksaan
kadar glukosa dapat dilakukan kapan saja. Biasanya pemeriksaan kadar glukosa
yang dilakukan kapan saja disebut gula darah acak. Namun untuk lebih akuratnya
sebaiknya lakukan pemeriksaan gula darah 2 jam PP (Post Prondial). Pemeriksaan
ini dilakukan 2 jam setelah makan. Nah, maksudnya puasa disini, kita tidaklah
harus tidak makan dan minum apa-apa. Kita tidak boleh makan namun kita bisa
minum asalkan minumannya tidak berasa berwarna. Ada juga pemeriksan kadar
glukosa darah puasa. Pemeriksaan ini dilakukan setelah puasa 8-12 jam (GDP).
Periksaan ini biasanya dilakukan pada penderita penyakit tertentu. Pemeriksaan
kadar gula menggunakan serum atau plasma darah. Pemeriksaan
kadar glukosa darah menggunakan metode Glucose GOD-PAP.
Metode Glucose
GOD-PAP adalah metode yang sangat spesifik untuk pengukuran
kadar glukosa dalam darah melalui reaksi dengan glukosa oksidase, asam glikonat
serta dibentuk hidrogen peroksida. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan
kadar glukosa dalam serum atau plasma darah secara enzimatis. Sebelum melakukan
pemeriksaan alangkah baiknya menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
Alat yang dibutukan tentunya Potometer.
Photometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
intensitas atau kekuatan cahaya suatu larutan. Selain itu, alat yang dibutuhkan
adalah kapas alkohol, tourniquet, spuit 3 ml, plester. Dimana alat-alat
tersebut merupakan alat-alat untuk pengambilan darah
atau sampling. Pada pemeriksaan kadar gula
darah membutuhkan sampel serum atau
plasma. Serum atau plasma berasal dari darah. Selain sampel, reagen juga
dibutuhkan dalam pemeriksaan ini. Reagen yang dibutuhkan adalah reagen glukosa
dan reagen standart glukosa.
Cara
kerja atau prosedur pemeriksaan kadar glukosa darah
Yang pertama adalah lakukan
proses sampling darah vena untuk mendapatkan sampel darah. Setelah mendapatkan
darah, putar darah menggunakan centrifuge dengan kecepatan 2.500 rpm selama 10
menit untuk mendapatkan serum. Sambil menunggu serum, lakukan pemipetan reagen.
Masukkan 1000 µl reagen glukosa kedalam 3 tabung (tabung blanko, tabung
standart dan tabung test).
Setelah serum terbentuk, masukkan
10 µl serum pada tabung test, homogenkan, lalu inkubasi selama 10 menit. Pada
tabung standart, masukka 10 µl reagen standart glukosa, homogenkan, lalu
inkubasi selama 10 menit. Setelah 10 menit, photometer dinyalakan, kemudian
selang dipasang. Tekan
pengukuran dengan metode yang tertera pada layar. Pilih kode untuk pengukuran kadar
glukosa. Tekan WASH, kemudian masukan
selang penghisap pada tabung reaksi
yang berisi aquadest dan tekan tombol yang berada di belakang selang, aquadest
akan diserap ke dalam selang. Masukan
selang penghisap pada tabung reaksi yang berisi sampel kemudian tekan tombol
yang berada di belakang selang, sampel akan diserap ke dalam selang hingga
habis. Hasilnya
akan keluar pada layar. Catat hasilnya,
nilai normal kadar gula darah puasa adalah 70-110 mg/dl sedangkan kadar gula
darah 2 jam PP (sesudah makan) adalah <140 mg/dl. Pemeriksaan
munggunakan photometer ini sudah tidak banyak digunakan di rumah sakit dan
instansi-instansi lainnya karna dengan kemajuan teknologi seperti saat
kebanyakan sudah menggunakan alat automatic.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar