By Bidang Hikmah
Achilles
10
November 1945 merupakan hari bersejarah bagi seluruh rakyat Indonesia, dimana
pada tanggal 10 november 1945 telah di tetapkan sebagai hari pahlawan secara
nasional oleh pemerintah. Hari dimana para pahlawan sedang berjuang untuk
mempertahankan Negara Republik Indonesia tercinta ini dari tangan penjajah.
Semua telah mereka korbankan untuk memerdekakan Negara ini, perjuangan yang
tidak sia-sia sehingga negara yang mereka bela ini telah bediri kokoh selama 73
tahun. Memang banyak orang yang berfikiran bahwa apa yang mereka lakukan bukan
lah hal yang sia-sia mengorbankan jiwa raga untuk membuat anak bangsa tetap
merasakan kenyamanan berada di rumah sendiri. Namun nyata nya, semua itu
berbalik keadaan, kebodohan, kemiskinan, kesengsaraan dan ketidaksejahteraan tetap
mereka rasakan seperti apa yang di rasakan oleh para pejuang dahulu. Bedanya
para pahlawan dahulu melawan para penjajah dari negara-negara yang menginginkan
untuk menguasai negara ini, sedangkan para pejuang sekarang harus melawan
orang-orang yang berada di dalam negaranya sendiri. Melawan kebodohan,
kesengsaraan, kemiskinan dan ketidaksejahteraan bukanlah hal yang mudah.
Terlebih lagi, tahun-tahun ini sudah memasuki tahun-tahun politik, banyak
janji-janji yang mereka keluarkan, banyak bentrok sana-sini demi memenangkan
sebuah kampanye yang bisa membuat hati rakyat tertarik.
Memang hari pahlawan bukanlah hari dimana
kita sebagai rakyat indonesia mengibarkan bendera setengah tiang untuk
menghormati jasa-jasa mereka, bukan upacara bendera, melainkan mengenang
jasa-jasa para pahlawan,dengan cara mengingat semua apa yang sudah mereka
berikan kepada negara ini. Seperti apa yang di katakan oleh Bung Karno “Bangsa
yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya”.
Banyak anak muda di luar sana yang lupa
dengan momen spesial ini, padahal momen-momen ini merupakan momen yang
seharusnya dijadikan sebagai suatu pelajaran yang bisa membuat kita sebagai
generasi muda memiliki sifat menghargai, menumbuhkan jiwa-jiwa nasionalisme.
Berjuang untuk memberantas kebodohan, kemiskinan, kesengsaraan dan
ketidaksejahteraan. Hanya itu yang bisa kita lakukan untuk menghargai jasa-jasa
mereka.
“Barang siapa yang menghendaki kemerdekaan buat umum, maka ia harus sedia dan ikhlas untuk menderita kehilangan kemerdekaan dirinya sendiri” –Tan Malaka-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar