Senin, 12 November 2018

Hari Pahlawan

By Bidang Hikmah Achilles


10 November 1945 merupakan hari bersejarah bagi seluruh rakyat Indonesia, dimana pada tanggal 10 november 1945 telah di tetapkan sebagai hari pahlawan secara nasional oleh pemerintah. Hari dimana para pahlawan sedang berjuang untuk mempertahankan Negara Republik Indonesia tercinta ini dari tangan penjajah. Semua telah mereka korbankan untuk memerdekakan Negara ini, perjuangan yang tidak sia-sia sehingga negara yang mereka bela ini telah bediri kokoh selama 73 tahun. Memang banyak orang yang berfikiran bahwa apa yang mereka lakukan bukan lah hal yang sia-sia mengorbankan jiwa raga untuk membuat anak bangsa tetap merasakan kenyamanan berada di rumah sendiri. Namun nyata nya, semua itu berbalik keadaan, kebodohan, kemiskinan, kesengsaraan dan ketidaksejahteraan tetap mereka rasakan seperti apa yang di rasakan oleh para pejuang dahulu. Bedanya para pahlawan dahulu melawan para penjajah dari negara-negara yang menginginkan untuk menguasai negara ini, sedangkan para pejuang sekarang harus melawan orang-orang yang berada di dalam negaranya sendiri. Melawan kebodohan, kesengsaraan, kemiskinan dan ketidaksejahteraan bukanlah hal yang mudah. Terlebih lagi, tahun-tahun ini sudah memasuki tahun-tahun politik, banyak janji-janji yang mereka keluarkan, banyak bentrok sana-sini demi memenangkan sebuah kampanye yang bisa membuat hati rakyat tertarik.

Memang hari pahlawan bukanlah hari dimana kita sebagai rakyat indonesia mengibarkan bendera setengah tiang untuk menghormati jasa-jasa mereka, bukan upacara bendera, melainkan mengenang jasa-jasa para pahlawan,dengan cara mengingat semua apa yang sudah mereka berikan kepada negara ini. Seperti apa yang di katakan oleh Bung Karno “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya”.

Banyak anak muda di luar sana yang lupa dengan momen spesial ini, padahal momen-momen ini merupakan momen yang seharusnya dijadikan sebagai suatu pelajaran yang bisa membuat kita sebagai generasi muda memiliki sifat menghargai, menumbuhkan jiwa-jiwa nasionalisme. Berjuang untuk memberantas kebodohan, kemiskinan, kesengsaraan dan ketidaksejahteraan. Hanya itu yang bisa kita lakukan untuk menghargai jasa-jasa mereka.

“Barang siapa yang menghendaki kemerdekaan buat umum, maka ia harus sedia dan ikhlas untuk menderita kehilangan kemerdekaan dirinya sendiri” –Tan Malaka-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar